BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pemakaian kendaraan secara terus menerus dan disertai keadaan jalan yang tidak rata mengakibatkan kerusakan lebih cepat pada kendaraan. Salah satu bagian atau sistem yang sering mengalami gangguan adalah mesin. Mesin pada kendaraan berfungsi sebagai perubah energi mekanik menjadi kinetik (putar), jelasnya sebagai penggerak mula.
Ganggguan-gangguan yang sering terjadi pada me sin diantaranya mesin susah hidup, suara kasar, mesin cepat palms, pemakaian bahan bakar boros. Dari uraian di atas maka perlu perawatan dan perbaikan engine.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Adapun tujuan penyusun membuat laporan yaitu:
a. Salah satu bukti bahwa Penyusun telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
b. Dapat memahami dan mengenal komponen-komponen mesin TOYOTA KIJANG
c. Dapat memahami prinsip kerja secara langsung dan membongkar serta merakit kembali komponen yang terdapat pada mesin TOYOTA KIJANG
d. Dapat mengetahui gangguan dan kerusakan pada mesin TOYOTA KIJANG
1.3 Alasan Pemilihan Tempat Prakerin
Penulis memiliki tempat Prakerin di Bengkel .......... karena kedisiplinan kerjasama dan tanggung jawab di utamakan dimana nantinya dapat mendidik siswa yang rajin, terampil dan senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

URAIAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan yang bernama ........................ yang berdiri pada tahun 1995 yang berada di jalan ....... yang didirikan oleh Bapak .................. dan dengan jumlah mekanik 3 orang.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
2.3 Waktu Pelaksanaan Prakerin
Penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) selama kurang lebih 3 bulan terhitung sejak tanggal 01 Oktober 2015 sampai tanggal 30 Desember 2015 dengan jumlah 87 hari dan 527 jam.
BAB III
URAIAN KHUSUS
Berfungsi untuk mengembalikan kondisi atau kinerja mesin mendekati kondisi semula dengan jalan penyetelan dan penggantian komponen. Adapun item-item yang diperiksa atau di setel adalah :
a. Baterai, berftmgsi sebagai stunber energi dan pemutus atau penghubung arus listrik.
b. Ignition Coil, berfungsi untuk menaikan tegangan dari 12 Volt tegangan baterai menjadi tegangan tinggi.
c. Platina, berfungsi untuk mengjhubungkan dan memutuskan arus primer dari baterai ke kunci kontak, ke coil sampai ke ground.
d. Distributor, berfungsi untuk mendistribusikan arus tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder pada coil, ke busi, ke tiap-tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian.
e. Kabel Busi, berfungsi untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari coil ke busi.
f Busi, berfungsi untuk memercikan bunga api listrik di niang bakar pada akhir langkah kompresi sehingga terjadi pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
g. Kondensor, Fungsinya adalah untuk menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point.
h. Rotor, berfungsi untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang dthasilkan tergantung beasar arus listrik yang mengalir ke rotor coil.
3.2 Langkah Kerja Tune Up
3.2.1 Diagnosa kerusakan : Mesin sulit hidup
3.2.2 Persiapan Alat
3.2.3 Pengukuran/penyetelan
a. Memeriksa Baterai {Accu}
· Memeriksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang tepat yaitu antara upper level dengan lower level.
· Memeriksa tegangan baterai, apabila tegangan baterai kurang dari 12 Volt bisa menyebabkan me sin sulit hidup (susah stater), pemeriksaan menggunakan Avo Meter dengan cara arahkan selector ke Volt lalu kalibrasikan dengan cara menempelkan kabel — dan +, jarum harus
3.2.1 Diagnosa kerusakan : Mesin sulit hidup
Penyebab mesin sulit hidup : kemungkinan kondisi baterai tidak baik atau tegangan baterai tdak ada , tegangan coil rendah, keadaan distributor tidak baik, tegangan busi rendah, elektroda busi berkarat, setelan katup tidak baik, filter udara terhambat kotoran, dan penyetelan karburator tidak baik.
No
|
Nama
Mat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Satuan
|
1
|
Filler Gauge
|
0,01-1,0
|
1
|
Blade
|
2
|
Obeng - +
|
General
|
1
|
Buah
|
3
|
Kunci Kombinasi
10 mm
|
Metrik
|
1
|
Buah
|
4
|
Kunci
Kombinasi 12 mm
|
Metrik
|
1
|
Buah
|
5
|
Kunci
Kombinasi 14 mm
|
Metrik
|
1
|
Buah
|
6
|
Kunci
Kombinasi 19 mm
|
Metrik
|
1
|
Buah
|
7
|
Tang
|
General
|
1
|
Buah
|
8
|
Sikat
Kawat
|
General
|
1
|
Buah
|
9
|
Avo
Meter
|
Analog
|
1
|
Buah
|
10
|
Majun
|
Katun
|
2
|
Buah
|
11
|
Kompresor
|
1HP
|
1
|
Buah
|
a. Memeriksa Baterai {Accu}
· Memeriksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang tepat yaitu antara upper level dengan lower level.
· Memeriksa tegangan baterai, apabila tegangan baterai kurang dari 12 Volt bisa menyebabkan me sin sulit hidup (susah stater), pemeriksaan menggunakan Avo Meter dengan cara arahkan selector ke Volt lalu kalibrasikan dengan cara menempelkan kabel — dan +, jarum harus
· Memeriksa kebersihan di terminal baterai, apabila di kedua terminal terdapat karat bersihkan karat menggunakan sikat kawat, kama jika tidak dibersihkan maka tegangan baterai juga akan terhambat.
· Memeriksa Kotak atau Box baterai, jika permukaan kotak atau box baterai terdapat keretakan akibat benturan, mengembang akibat over charging, maka baterai tidak bagus dan hams diganti.
b. Memeriksa Coil
Memeriksa Coil menggunakan Avo Meter dengan mengkalibrasikannya terlebih dahulu.
· Memeriksa Tahanan Primer
Untuk menentukan tahanan primer, arahkan selector avo ke K2, lalu kalibrasikan. Kemudian tempelkan kabel + avo meter ke terminal + coil, kabel — avo meter ke terminal — coil, dengan tegangan 1,3-1,6 Q.
· Memeriksa Tahanan Sekunder
Untuk menentukan tahanan sekunder arahkan selector ke C2, lalu kalibrasikan. Kemudian tempelkan kabel + avo meter ke terminal + coil, kabel — avo meter ke tegangan tinggi coil, dengan tegangan 10,7-14,5 KK2.
c. Memeriksa Distributor
· Memeriksa Rotor dengan posisi memutar, rotor yang baik posisi rotor hams kembali seperti posisi semula.
· Untuk memeriksa platina kunci kontak haruslah dalam posisi off Memeriksa Platina, putar puli menggunakan kunci Ring 19, hingga bantalan menyentuh ujung nok, longgarkan baut yang terikat pada platina, lalu ukur celah platina menggunakan Filler Gauge dengan ukuran 0,45 mm. Lalu kencangkan kembali baut tersebut.
· Memeriksa Tutup Rotor
Jika ada karat bersihkan ke 4 terminal menggunakan hamplas.
d. Memeriksa Kabel Busi
Lepaskan kabel dengan hati-hati dengan cara ditarik, periksa tahanan masing-masing kabel antara ke dua ujungnya menggunakan Avo Meter dengan tegangan kurang dari 25 KO untuk mengukur kabel busi dengan menggunakan Avo Meter, arahkan selector ke KS2 lalu kalibrasikan.
Jika pemeriksaan menunjukkan tahanan diatas 25 KO, maka kabel harus diganti.
e. Memeriksa Celah Busi
Langkah Pembongkaran :
· Lepas busi menggunakan kunci busi
· Lepaskan busi dari kepala silinder
· Bersihkan elektroda menggunakan hamplas dan semprot menggunakan Carbu Cleaner.
· Periksa celah busi menggunakan Filler Gauge dengan ukuran celah busi 0,7-1,00 mm.
Pengetesan busi dengan cara :
· Setelah busi diperiksa dan dibersihkan busi haruslah di tes dengan cara arahkan salah satu kabel busi ke busi.
· On kan kunci kontak lalu stater, jika busi mengeluarkan percikan bunga api maka busi itu bagus.
· Setelah busi di tes, pasangkan kembali busi ke kepala silinder.
f. Penyetelan Katup
· Membuka cover kepala silinder
Longgarkan baut 10 dengan kunci T 10. Angkat tutup kepala silinder ke permukaan.
· Cara menyetel celah katup
Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol sejajar dengan angka 0 pada tutup rantai timming.
Menentukan Top kompresi silinder 1 atau 4
TOP 1 = Katup bebas atau katup yang bisa di setel silinder 1 : Katup EX dan IN, silinder 2 : Katup IN, silinder 3 : Katup EX.
· Mengendorkan mur 12 menggunakan kunjci ring 12 mm
· Masukan Filler Gauge kedalam celah antara Rocker Arm dengan batang katup dengan ukuran IN =20 dan EX=35.
· Melakukan penyetelan dengan mengubah [mengencangkan atau mengendorkan] baut penyetel dengan obeng — atau +.
· Setelah celah katup telah benar atau sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan atau gesekan dari Filler Gauge.
· Ulangi cara tersebut jika belum menentukan kesesuain.
10P 4 = katup bebas atau katup yang bisa di setel silinder 2 : Katup EX, silinder 3 : Kamp IN, silinder 4 : Katup IN dan EX.
Setel celah katup untuk TOP 4, putar poros engkol sate putaran (360°)
sehingga tanda puli sejajar dengan tanda nol pada Cutup rantai
Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum di setel yaitu katup 4,6,7,8.
Setelah menyetel katup kencangkan seluruh baut.
Coba hidupkan mesin apakah sudah halus atau belum, jika sudah bagus berarti penyusun berhasil menyetelnya.
g. Memeriksa Filter Udara
Menyemprot filter udara dengan udara kompresor dari arah dalam sambil
di putar. Setelah bersih pasang kembali filter udara ke tempatnya.
h. Memeriksa Filter Bahan Bakar
· Buka kiem dengan tang
· Lepaskan selang dari filter bahan bakar
· Semprot lubang-lubang dengan angin kompresor sehingga tidak ada kotoran di dalamnya
· Lalu pasangkan kembali
i. Penyetelan Karburator
Setelah semua komponen terpasang kembali, on kan kunci kontak lalu stater sehingga mobil hidup. Buka trotel penuh lalu karburator semprot dengan carbu cleaner, sambil menyemprotkan carbu cleaner buka trotel penuh lakukan penyemprotan 2 atau 3 kali kemudian periksa RPM dengan cara melihat jarum pada indikator Odometer. Posisi jarum haruslah berada diantara 500-1000 RPM yaitu 750 ±50. Jika terlalu rendah atau terlalu tunggi, setel ajusting screw (mur lamsam) dengan menggunakan obeng
Dan hasil pengukuran dan pengamatan penyebab mesin susah hidup akibat dari kabel busi putus, jadi bahan yang hams di sediakan adalah kabel busi dengan mengganti 1 set ( 4 kabel busi).
3.2.4 Bahan
No
|
Nama Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Satuan
|
1
|
Kabel Busi
|
TY
|
1
|
Set
|
3.2.5
Langkah pengujian
Setelah semua item terpasang, nyalakan mesin apakah mesin masih sulit hidup atau tidak, suara masih kasar atau sudah halus, apabila suara mesin sudah halus maka pemeriksaan berhasil. Dan apabila suara mesin masih kasar ulangi pemeriksaan.
Langkah pengujian
Setelah semua item terpasang, nyalakan mesin apakah mesin masih sulit hidup atau tidak, suara masih kasar atau sudah halus, apabila suara mesin sudah halus maka pemeriksaan berhasil. Dan apabila suara mesin masih kasar ulangi pemeriksaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemakaian kendaraan secara terus-menerus haruslah disertai dengan penyervisan, salah satu bagian atau sistem yang sering mengalami gangguan stabil mesin.
Tune berfungsi untuk mengembalikan kondisi atau kinerja mesin mendekati kondisi semula dengan jalan penyetelan dan penggantian komponen. Iirm-item yang diperiksa atau di setel adalah : baterai, ignition coil, platina, dwributor, kabel busi, busi, kondensor, rotor, dan karburator.
Penvebab yang terjadi pada saat mesin susah hidup di karenakan kabel busi putus. maka solusi yang harus dilakukan yaitu mengganti semua kabel busi.
4.2 Sara-saran
a. Siswa harus mematuhi peraturan yang di terapkan di DU/DI.
b. Kegiatan prakerin dapat membentuk siswa agar dapat bekerja, tapi kenyataannya siswa masih duduk di bangku sekolah
4.3 Kesan-kesan
Selama penyusun melaksanakan Praktek Kerja Industri banyak sekali kesan yang di ungkapkan antara lain :
a Adanya hubungan kekeluargaan yang baik dengan pembimbing DU/DI b. Memperhias wawasan selama Prakerin
c. Mengetahui suasana di tempat kerja