Saturday, July 28, 2018

Materi Tentang Pelatihan Kepramukaan Lengkap



Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan di Indonesia, Gerakan Pramuka menggunakan sistem among. Di mana dalam fungsinya sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga kepramukaan berlandaskan Sistem Among di samping menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. 

Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among dalam Pramuka, menciptakan hubungan pendidik Ipembina pramuka) yang memberikan kebebasan kepada peserta didik (anggota Gerakan Pramuka) untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dan menghidari paksaan, guna mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan kreatifitas sesuai aspirasi peserta didik. Kata "among" sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu "mong", "momong" atau "ngemong", yang mempunyai arti mengasuh atau membimbing. 

Sistem Among digagas pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara dan kemudian diterapkan dalam sistem pendidikan di Taman Siswa. Kini sistem Among tetap banyak dianut dan diterapkan dalam dunia pendidikan. Tidak terkecuali pendidikan kepramukaan di Indonesia yang ikut menerapkan Sistem Among. 

Penerapan Sistem Among dalam pendidikan kepramukaan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka ditegaskan dalam Undng-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Bab III Pasal 10 Ayat (1), (2), dan (3). Pun termuat dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pada bagian Pendahuluan, Pasal 5, Pasal 9, dan Pasal 11. 

Sistem Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus dipraktekkan oleh Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas :



§ ing ngarsa sung tuladha yang memiliki maksud di depan menjadi teladan; 

§ ing madya mangun karsa yang memiliki maksud di tengah membangun kemauan; 

§ tut wuri handayani yang memiliki maksud di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. 


Selain itu, seorang Pembina Pramuka, dalam melaksanakan tugasnya, dituntut bersikap dan berperilaku yang antara lain : 

§ Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan, keprasahajaan/kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan kesetiakawanan sosial. 

§ Disiplin disertai inisiatif. 

§ Bertanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa. 

Dalam gambar ilustrasi di atas, bisa dilihat bahwa proporsi pelaksanaan masing-masing prinsip dalam Sistem Among akan berbeda di setiap golongan peserta didik. Pembimbingan langsung sebagai implementasi dari prinsip "ing ngarsa sung tuladha" paling banyak diberikan kepada anggota Pramuka Siaga dan semakin menurun proporsinya pada golongan anggota pramuka yang lebih tinggi. Sebaliknya, pembimbingan secara tidak langsung, dalam bentuk motivasi, dorongan, dan pengaruh ke arah kemandirian (tut wuri handayani) pada anggota pramuka Pandega cukup tinggi dan berkurang proporsinya pada tingkatan anggota di bawahnya. 



Pelaksanaan Sistem Among dalam kepramukaan merupakan anak sistem Scouting Methode (Metode Kepramukaan) yang perwujudannya akan terintergrasi dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Motto Kepramukaan dan Kisan Dasar Kepramukaan. 


Kode Kehormatan Pramuka dan Lambang Pramuka 

Salam Pramuka ! 

Ketemu lagi yah sodara - sodara.. Apa kabar nih sodara? Sehat kan? Kalau kakak sih sehat – sehat aja nih. Kali ini kakak mau bahas tentang Kode Kehormatan Pramuka dan Lambang Pramuka nih. 

Okee .. Lansung aja deh. Cekidot !!! 



A. KODE KEHORMATAN PRAMUKA 

Sebagaimana golongan anggota Gerakan Pramuka lainnya, Pramuka Penegak memiliki Kode Kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka, dan Dharma Pramuka.Satya Pramuka (Janji) Penegak disebut sebagai Tri Satya yang terdiri dari 3 janji, sedangkan Darma Pramuka (Ketentuan Moral) Penegak disebut sebagai Dharma Pramuka yang terdiri dari 10 sikap dan norma tindakan yang harus dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan kepramukaan maupun diluarnya. 

Adapun bunyi Tri Satya dan Dasa Darma adalah sebagai berikut : 

1. TRI SATYA 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh : 
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,Negara Kesatuan 
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila 
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 
- Menepati Dharma Pramuka 

2. DHARMA PRAMUKA 

Pramuka itu : 

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka bermusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin terampil dan gembira 
7. Hemat cermat dan bersahaja 
8. Disiplin berani dan setia 
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan 

B. LAMBANG PRAMUKA DAN PENJELASANNYA 

1. WOSM (World Organization Scout Of Movement) 

a. Kompas : Melambangkan sesuatu peringatan agar setiap anggota Pramuka dapat dipercaya dalam melakukan suatu layaknya sebuah kompas yang selalu menunjukkan arah yang tepat,serta tetap menjaga cita citanya yaitu penunjuk jalan 

b. Bunga dengan 3 kelopak : Yang melambangkan bahwa kepanduan memiliki 3 janji atau yang disebut TRI SATYA 

c. 2 Bintang : Yang melambangkan Anggota Pramuka berupaya untuk memberi penerangan dalam menolong dan ilmu pengetahuan 

d. Tali yang melingkar dengan ujung membentuk simpul mati: Melambangkan anggota pramuka dapa menjalin pershabatan dan persaudaraan antar sesama dan bermasyarakat 

e. Warna putih : Melambangkan Anggota pramuka yang suci dan Bersih 

f. Warna ungu : Bahwa anggota pramuka memiliki keterampilan ,kepemimpinan ,dan suka menolong orang lain 

2. BAYANGAN TUNAS KELAPA 

- Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal.Ini mengandung arti bahwa Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (Tunas Penerus Bangsa) 
- Buah Nyiur tahan lama. Ini berarti Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet 
- Nyiur dapat tumbuh diberbagai jenis tanah . ini mengandung arti bahwa pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun 
- Nyiur tumbuh menjulang tinggi .ini mengandung arti setiap pramuka memiliki cit cita yang tinggi 
- Akar Nyiur yang kuat .Mengandung arti Pramuka berpegang pada dasar yang kuat 
- Nyiur pohon yang serbaguna ini mengandung arti Pramuka berguna Bgi Nusa ,Bangsa, dan Agama Sekian yah sodara - sodara.. 

Salam Pramuka ! 
Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka 

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat menunjukkan identitas seorang Pramuka. Baik identitas diri, satuan, kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda penghargaan yang dimilikinya. 

Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi penggunaanya adalah sebagai: 

Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya. 

Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya. 

Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka. 

Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya. 

Macam, Contoh dan Penggolongan Tanda Pengenal 
Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok tanda dengan macam dan contoh tanda sebagai berikut: 

 Tanda Umum; 

Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum diantaranya adalah: 

Tanda Tutup Kepala 
Setangan Leher (Hasduk) 
Tanda Pelantikan
 Tanda Harian 
Tanda Kepramukaan Sedunia
Tanda Satuan 

Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal pemakainya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan diantaranya adalah: 

§ Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya. 
§ Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing. 
§ Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya. 
§ Lencana Daerah dan Tanda Wilayah. 
§ Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa. 
§ Tanda Jabatan 

Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang dalam lingkup Gerakan Pramuka. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan diantaranya adalah: 

§ Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain. 
§ Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya. 
§ Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega. 
§ Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan. 

§ Tanda Pelatih Pembina Pramuka 
§ Tanda Andalan dan Pembantu Andalan 
§ Tanda Kecakapan 

Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan diantaranya adalah: 

§ Tanda Kecakapan Umum, meliputi: 
§ Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata 
§ Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap 
§ Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana 
§ Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega 
§ Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan. 
§ Tanda Kecakapan Khusus, meliputi: 
§ Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan 
§ Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 
§ Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 
§ Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 
§ Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa 
§ Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan. 
§ Tanda Pramuka Garuda, meliputi: 
§ Untuk Pramuka Siaga 
§ Untuk Pramuka Penggalang 
§ Untuk Pramuka Penegak 
§ Untuk Pramuka Pandega 
§ Tanda Kehormatan 

Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia. 

§ Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu : 

§ Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya). 

§ Bintang Tahunan
§ Lencana Wiratama 
§ Lencana Teladan 

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu : 
 Bintang Tahunan 
Lencana Pancawarsa 
 Lencana Wiratama 
Lencana Jasa : 
 Dharma Bakti 
Melati 
Tunas Kencana 
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari : 

§ Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku. 

Pemerintah Negara Lain 
Pemerintah Republik Indonesia. 

P3K ( PERTOLONGAN PERTAMA ) DALAM PRAMUKA 

Keterampilan Pertolongan Pertama merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman : 

§ Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka 
§ kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain. 
§ kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan PRamuka di masayrakat. 
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas 

Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. 

Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. 

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut : 

1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka 
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya. 

4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada : 

a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit. 
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit. 
b. P3K bagi korban sengatan listrik 

1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering 

2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban 

3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis dating 

c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah 

1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. 

Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. 

Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi. 

2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak. 

3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang. 

d. Pertolongan pertama mengurangi shok 

1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting. 

2) Tanda-tanda Shok 

a) Denyut nadi cepat tapi lemah 
b) Merasa lemas 
c) Muka pucat 
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil 
e) Merasa haus 
f) Merasa mual 
g) Nafas tidak teratur 
h) Tekanan darah sangat rendah 

3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara : 

a) Menghentikan pendarahan 
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas 
c) Memberi nafas buatan 
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan 

4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok : 
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. 

Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala. 

b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin 
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya 
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari : 

- 1 sendok teh garam dapur 

- ½ sendok teh tepung soda kue 

- 4-5 gelas air 

- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/the 

e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah. 

f) Cepat-cepat panggil dokter 

e. P3K patah tulang 

1) Tanda-tanda patah tulang 

a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka 
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal 
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan 
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh 
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka 

2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang 

a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang. 

b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan 

c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya : 

- hentikan pendarahan serius yang terjadi 
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan 
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer 
- jika diperlukan buatlah nafas buatan 
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak 

d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang 

Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita. 

3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya 

a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan (gb 1) 

• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari 

• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku 

Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu) (gb 2) 

• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut 

• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai) 

c) Patah Tulang Lengan Bawah 

Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari. 

d) Patah Tulang di paha 

• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter 
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal 
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar 
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk 
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, 

sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut. 

f. Pembalut dan pembalutan 
1) Pembalut 
Macam-macam pembalut : 

a) Pembalut kasa gulung 
b) Pembalut kasa perekat 
c) Pembalut penekan 
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran) 
e) Gulungan kapas 
f) Pembalut segi tiga (mitella) 

2) Pembalutan (gb 3) 
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening 
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki 
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan 
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi 
e) Pembalutan spiral pada tangan 
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera. 

21 Tali Temali dalam Pramuka, Simpul, Ikatan, Jerat, Pionering Lengkap 

Tali Temali memang tidak asing dengan pramuka, tali temali seperti tali, simpul, dan ikatan yang ada dalam pramuka, akan tetapi tidak sedikit anggota pramuka khususnya tingkat penggalang yang masih belum tau bagaimanakah cara membuat tali, simpul sekaligus ikatan tersebut. 

TALI TEMALI 

Istilah tali temali dalam pramuka, sering kali kita mencampur adukkan antara tali, simpul dan ikatan hal ini sebenarnya berbeda. Berikut kami jelaskan perbedaannya di bawah ini : 

1. Tali : Bendanya 

2. Simpul : Adalah tali dengan tali 

3. Ikaran : Merupakan Tali dengan benda lain ( seperti tali yang diikatkan dengan tongkat dan sebagainya). 

Hasil bentukan dari tali, yakni terdiri dari, ikatan, simpul dan jerat. Simpul, Ikatan dan jerat yang baik dan benar adalah ikatan, simpul dan jerat yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas serta mudah untuk dilepas kembali. 

TALI TEMALI DALAM PRAMUKA 

Kali ini kami akan memberikan gambaran tentang tali temlai dalam pramuka beserta fungsinya. Berikut kami akan membahasnya satu persatu : 

A. Simpul 

Simpul merupakan hasil atau bentukan dari satu atau dua utas tali 
MACAM-MACAM SIMPUL 

Dikalangan kita, di negara Indonesia tali temali, simpul dalam pramuka lebih dikenal dengan sebutan, simpul hidup, simpul mati, simpul pangkal, simpul laso, simpul jangkar. 
1. SIMPUL HIDUP 

Simpul hidup fungsinya untuk mengikat suatu benda dengan kuat, tapi untuk melepasnya tidak susah, tali temali simpul ini biasanya digunakan untuk mengikat hewan. 

Fungsi : dalam Pramuka simpul hidup ini berfungsi untuk mengikat tiang 
2. SIMPUL MATI 

Simpul mati adalah simpul yang biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. Walaupun simpul ini terlihat mudah dalam membuatnya, namun banyak juga yang salah dalam membuatnya. 

Fungsi : Simpul Ini berfungsi untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dan tidak licin. 
3. SIMPUL PANGKAL 

Simpul Pangkal merupakan salah satu simpul yang sering sekali digunakan untuk mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya. 

Seperti contoh; Apabila kamu ingin membuat simpul palang maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat. 

Terdapat dua cara dalam membuat tali temali simpul ini, yaitu pertama dengan cara membuat lingkaran dan yang kedua dengan cara dililitkan. 

Fungsi: Simpul pangkal berfungsi untuk permulaan ikatan dalam mengikat tali pada tongkat atau tiang, kayu. 
4. SIMPUL JANGKAR (COW HITCH) 

Dalam cara pembuatan simpul jangkar tidak begitu sulit alias mudah. Ada beberapa cara dalam membuat tali temali simpul jangkar ini salah satunya adalah : 

1. Bagilah tali menjadi dua kemudian lingkarkan pada benda yang ingin ditali 

2. Tariklah kedua badan tali, sehingga semua tali masuk ke dalam sosok. 

Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul ini adalah untuk membuat tanduk darurat atau dapat juga digunakan untuk mengikat timba atau ember. 
5. SIMPUL TARIK 

Tali Temali simpul tari (bowline knot) menghasilkan loop tali yang tidak bisa mengecil ataupun membesar lagi. Kegunaan tali temali simpul antara lain : 

§ Menambatkan tali kepada benda atau tiang. 

§ Mengikat leher binatang supaya tidak tercekik 

§ Apabila dua simpul tiang saling dihubungkan bisa berguna juga untuk menyambung tali. 

Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul tarik adalah untuk turun ke jurang atau dari atas pohon. 
6. SIMPUL LASO 

Fungsi : kegunaan dari simpul laso ini adalah untuk mengikat leher binatang, baik binatang buas maupun tidak buas. 
7. SIMPUL ANYAM 

Cara membuat simpul anyam adalah : 

1. Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (Seperti di gambar, tali berwarna biru) 

2. Masukkan ujung tali yang lebih kecil (dalam gambar warna merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah bawah keatas 

3. Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali berwarna biru 

4. Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (seperti gambar 3) 

Fungi: Fungsi dari simpul anyam adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering. 
8. SIMPUL ANYAM BERGANDA 

Fungsi : kegunaan atau fungsi dari temali simpul anyaman berganda adalah untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar dan tidak licin. 
9. SIMPUL ANYAM RANTAI 

Kegunaan : Kegunaan dari temali anyaman rantai adalah untuk memendekkan tali. 
10. SIMPUL UJUNG TALI 

egunaan : Kegunaan dari temali simpul ujung tali ini adalah agar tali pintalan yang ada pada ujung tali tidak mudah lepas. 
11. TALI TEMALI PRAMUKA SIMPUL TIANG 

Kegunaan: kegunaan temali simpul tiang adalah untuk mengikat benda hidup atau leher binatang tujuannya agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon supaya binatang itu bisa bergerak dengan bebas. 
12. SIMPUL KEMBAR 

Tali temali dalam pramuka simpul nelayan, simpul kembar, simpul portugis, simpul inggris, merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas tali. Sehingga tidak terlalu sulit jika kamu mau membuatnya. 

Kegunaan: Kegunaan dari temali simpul kembar adalah untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya bisa digunakan dalam keadaan basah atau licin. 
13. SIMPUL ERAT 

Kegunaan: untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya 
14. SIMPUL TAMBAT (TIMBER HITCH) 

Temali simpul tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul-simpul yang lainnya, seperti simpul silang dan simpul palang 

Kegunaan: Untuk memulai ikatan bisa juga digunakan untuk menyeret balok 
15. SIMPUL PENARIK 

Kegunaan : Untuk menarik suatu barang/benda yang ukurannya lumayan besar seperti batang pohon dll. 
16.SIMPUL GULUNG 

Kegunaan: Untuk diikatkan pada tali penarik tujuannya agar orang lain bisa membantu menarik. 
17. SIMPUL KURSI 

Kegunaan: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau orang pingsan. 
18. SIMPUL PENGUNCI 

Kegunaan: Berfungsi untuk menghindari lepasnya ujung tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut. 
19. SIMPUL PRUSIK 

Fungsinya: Sebagai pengganti alat ascendeur karena simpul ini pada awalnya untuk menaiki tali kermantle yang lebih besar diameternya. 
20. SIMPUL TIANG BERGANDA 

Fungsinya: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau manusia. 
21. SIMPUL TANGGA TALI 
Fungsinya: Fungsi dari simpul ini tidak jauh dari namanya yakni untuk membuat tangga tali. 
Catatan : 

Fungsi temali dari simpul silang hampir sama dengan simpul palang akan tetapi, simpul silang lebih cepat dan lebih kuat dibanding dengan simpul palang 

B. Ikatan 

Ikatan adalah bentukan dari tali yang digunakan untuk mengikat barang atau benda. 

Macam-Macam Ikatan adalah sebagai berikut : 
1. IKATAN KAKI TIGA (3) 

Fungsi: Fungsi ikatan kaki tiga adalah untuk mengikat tiga tiang sekaligus dalam satu ikatan untuk pembuatan kaki tiga, jemuran. 
2. IKATAN PALANG 

Ikatan Palang berfungsi untuk mengencangkan kedua tongkat secara vertikal dan horizontal sehingga kedua tongkat tersebut menjadi satu dan sulit dilepaskan. 

Fugsi: Fungsi yang paling dominan dari ikatan ini adalah untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan dengan sudut 90⁰ (Siku-Siku) 
3. IKATAN SILANG 

Fungsi: Ikatan Ini Berfungsi untuk mengikat dua buah tongkat bersilangan dan tidak membentuk siku. 
4. IKATAN CANGGAH (SAMBUNG TONGKAT) 

Berfungsi untuk menyambung tongkat dengan tali secara sejajar. Ikatan canggah umum dikenal dengan nama ikatan sambung tongkat. 

Kegunaan: Digunakan untuk mengikat dua buah tiang dalam pembuatan kuda-kuda. 
D. JERAT 

Jerat adalah bentuk tali dari benda dengan tali. 

Macam-macam jerat adalah sebagai berikut: 

1. Jerat Bermata Tiga 
2. Jerat Tiang Dua Mata 
3. Jerat Laso 
4. Jerat Kembar 
5. Jerat Tangga 
6. Jerat Delapan 
7. Jerat Kupu-Kupu 
8. Jerat Tambat 

D. PIONERING 

Menurut asal muasal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yaitu pembuatan suatu bentuk bangunan dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat untuk membuat bangunan. 

Seorang anggota pramuka diharapkan mempunyai ketrampilan khusus dalam menggunakan alat-alat ini, karena keduanya merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan multifungsinya dan sangat sisematisnya. 

Jenis tali yang umumnya digunakan pada kepramukaan adalah tali yang terbuat dari bahan nylon, yang memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Kelebihan tali nylon antara lain: 

1. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata 
2. Ringan dan mudah diatur 
3. Menyerap sedikit air 
4. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredam sentakan 

kekurangan Tali nylon yaitu: 
1. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi 

2. Tidak tahan terhadap panas 

Agar tali dapat tahan lama dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu panjang tali perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali : 

1. Kotoran yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung (diangin-anginkan). 

2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang bisa merusak tali, seperti; air accu, oil, minyak, bahan-bahan kimia, dll. 

3. Penyimpanan harus terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah. 

4. Tali disimpan dalam keadaan kering serta digantung dalam bentuk lingkaran seperti gelang atau gulungan yang secara sederhana dan mudah untuk diurai kembali 

Hasil bentukan dari tali, adalah terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, dan jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. 

Sekian artikel tali temali ini, semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua dan bisa membantu kalian dalam kegiatan pramuka khususnya dan kegiatan sehari-hari umumnya. 

SALAM PRAMUKA!! 

PETA LAPANGAN 

Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil. 

Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah : 

1. Pensil Teknik 2B 

2. Penggaris panjang 

3. Busur derajat 

4. Kertas buffalo 

5. Kompas bidik 

6. Meja kerja 

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan. 

1. Penentuan Skala 

Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya. 

2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan 

Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara. 

3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan 

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya. 

4. Penggambaran lapangan 

Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya. 

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut : 
Peta Lapangan 
Membuat panorma atau sketsa pemandangan, disebut juga peta panorama, merupakan salah satu teknik kepramukaan (scouting skill) yang harus dikuasai pramuka. Keterampilan membuat panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan bersama dengan menaksir tinggi, menaksir lebar sungai, peta pita, dan peta lapangan. 

Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa (gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi. 

Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar. 

Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar), penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), kompas, dan alat pembidik. Alat pembidik merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan bungkus korek api. 
Cara Membuat Panorama (Sketsa Pemandangan) 

Cara membuat panorama (sketsa pemandangan) adalah sebagai berikut : 

§ Cari Arah sebagaimana yang ditugaskan dengan menggunakan kompas bidik (biasanya dalam kisaran derajat, misalnya; antara 1500 s.d. 2100). Jika arah hanya diberikan satu sudut (semisal 1400), arah dibuat dengan patokan ditambah 300 dan dikurangi 300 sehingga menjadi 1400 + 30 = 1700 dan 1400 - 300 = 1100, jadi arah yang dibuat panorama menjadi antara 1100 s.d 1700. 

§ Bidik dengan kompas arah satu benda (lebih baik benda yang terlihat menonjol) sebagai titik pusat. Catat arah (dalam derajat) titik pusat tersebut. 

§ Lihat obyek yang akan digambar dengan menggunakan alat pembidik dengan titik pusat tepat di titik pusat alat pembidik dan sisi kanan kiri tidak melebihi arah yang ditentukan 

§ Gambar semua obyek yang tertangkap dalam alat pembidik. Obyek yang digambar adalah obyek yang tidak bergerak (berubah tempat). Sehingga benda-benda yang bersifat sementara atau berpindah tempat seperti mobil, hewan, awan, dan orang tidak perlu digambar. 

§ Setiap benda beri arsiran yang berbeda, dengan ketentuan; 
§ Obyek yang dekat diberi arsiran yang rapat 
§ Obyek yang lebih jauh dengan arsiran yang lebih jarang. 
§ Pada bagian atas (pojok kiri) gambar, beri gambar anak panah yang menunjukkan letak arah utara. 
§ Bagi bagian bawah gambar menjadi tiga bagian. Dan pada masing-masing bagian tuliskan : 
§ Bagian pertama, tuliskan identitas regu pembuat, seperti nama regu, nomor kapling perkemahan atau nomor peserta lomba, pangkalan, gugus depan, kwartir ranting, dll. 
§ Bagian kedua, tuliskan waktu dan tempat pembuatan, seperti hari, tanggal, jam, dan tempat pembuatan sketsa pemandangan, arah (besar derajat) titik pusat, dan keadaan cuaca. 
§ Bagian ketiga, tuliskan keterangan gambar untuk masing-masing arsiran. 
§ Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut 

Laporan panorama atau sketsa pemandangan 

Itulah cara membuat panorama atau sketsa pemandangan. Untuk mempelajari cara ini lebih detail tentu perlu bimbingan dari kakak pembina pramuka di gugusdepan masing-masing. 

Satuan Karya 

Satuan Karya Pramuka (Saka) 

adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. 

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida, 

Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8 (delapan), antara lain: 
· Saka Dirgantara 

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara. 

Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. 

Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu: 
Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA) 
Krida Pengetahuan Dirgantara 
Krida Jasa Kedirgantaraan 
· Saka Bhayangkara 

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan. 

Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI. 

Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu : 
Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas) 
Krida Lalu Lintas (Lantas) 
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana 
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) 

Pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida : 
Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda) 
Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak) 
Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran) 
Subkrida SAR (Search And Rescue) 
· Saka Bahari 

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan. 

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. 

Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu : 
Krida Sumberdaya Bahari 
Krida Jasa Bahari 
Krida Wisata Bahari 
Krida Reksa Bahari 
· Saka Bhakti Husada 

Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. 

Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya. 

Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu : 
Krida Bina Lingkungan Sehat 
Krida Bina Keluarga Sehat 
Krida Penanggulangan Penyakit 
Krida Bina Obat 
Krida Bina Gizi 
Krida Pola Hidup Bersih dan Sehat 
· Saka Kencana (Keluarga Berencana) 

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. 

Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu : 
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) 
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK) 
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE) 
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM). 

Saka Taruna Bumi 

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. 

Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. 

Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu : 
Krida Pertanian dan Tanaman Pangan 
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan 
Krida Perikanan 
Krida Peternakan 
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura. 
· Saka Wanabhakti 

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. 

Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. 

Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu : 
Krida Tata Wana 
Krida Reksa Wana 
Krida Bina Wana 
Krida Guna Wana. 
· Saka Wira Kartika 

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. 

Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain : 
Krida Survival 
Krida Pioner 
Krida Mountainering 
Krida Navigasi Darat 
Krida Bintal Juang 
· Saka Pariwisata 

Saka Pariwisata merupakan wadah kegiatan pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, bakat dan menambah pengetahuan, ketrampilan, pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega, dalam bidang kepariwisataan. 

Saka Pariwisata meliputi 3 Krida, yaitu: 
krida penyuluh pariwisata 
krida pemandu pariwisata 
krida kuliner wisata 
· Saka Widya Budaya Bakti 

Saka Widya Budaya Bakti adalah wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara. 

Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 Krida, yaitu: 
Krida Pendidikan Masyarakat 
Krida Anak Usia Dini 
Krida Pendidikan Kecakapan Hidup 
Krida Bina Sejarah 
Krida Bina Seni dan Film 
Krida Bina Nilai Budaya, berisi 
Krida Bina Cagar Budaya dan Museum 
· Saka Kalpataru 

Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara. 

Saka Kalpartaru meliputi 3 Krida, yaitu: 
Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle), 
Krida Perubahan Iklim, dan 
Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Berikut Merupakan Kumpulan Contoh Format Surat

SISWA PENCINTA ALAM ............................. SMK NEGERI .................... Alamat ............................... No...